Sabtu, 08 November 2008

komunitas drag bike

"R A J A   J A L A N A N"   D I S U K A I   C E W E K 


Tampang sangar, kaki-kaki kekar tapi pilihan warna cewek banget. Begitu karakter yang dipadukan Eko Wibowo dalam modif Yamaha RX-King pajangan toko variasinya. “Lumayan. Sebagian ide dari Delvi, pacar gue,” cocor bos Kemenangan Motor, Jl. Syeh Quro, No. 53, Karawang. Pantas.

Ya, konsep sangar dari Eko dan pilihan warna feminin dari Delvi. Dasar lagi dimabuk cinta, meski beda konsep ketemu juga. Bahkan berani ikutan Modification Contezt garapan Em Plus di Tasikmalaya. Dua kelas dijabani. Sport airbrush dan kinclong.


Pantas belum naik podium. Serba tanggung lantaran ide dari dua kepala. Meski begitu, perlu dihargai upaya Eko dalam mengganti kaki-kaki. Sok depan terbalik alias upside-down diambil dari Aprilia RS125. Lengkap berikut segitiga atas-bawah. Agar masuk dalam komstir RX-King, Eko mesti kerja bareng dengan tukang bubut.

Masih di area kaki depan. Cakram lebar variasi dipasang. Tentu mesti pasang adaptor kaliper biar pas. Namun, sepertinya masih belum tepat tuh. Kampas rem tidak sepenuhnya menjepit cakram. Wajib diseting ulang. Selain tidak pakem, juga kampas rem botak sebelah.


Menunjang tampang sangar, sok depan diturunkan sedikit. Sekitar 5 cm. Juga dipasangi batok lampu bermata monster. Galak namun sporty, sebab dikelir warna serat karbon. Produk beginian mulai ngetop. Penyuplainya toko variasi Gajah Motor di Kebon Jeruk III, Jakarta Kota.

Cara pasangnya lumayan gampang. Cukup bermodalkan dua cable tie. Langsung diikat pada tabung sok depan. Diikuti pasang kabel kelistrikan, mesti diatur ulang. Sesuaikan saja kabel positif dan negatif mengikuti kelistrikan RX-King. Kan gampang.





DARI KOMIK JEPANG 
Tercapai sudah konsep Eko diterap. Tinggal mengikuti kemauan Delvi. Namun, harus mau kerja sama dengan Subarkah ST. Doski airbrusher from Dunia Warna Art dari Jl. By Pass Baru, No. 9, Karawang.

Dari diskusi akhirnya didapat kesepakatan. Eko yang menyodorkan tokoh kartun Rujouni Kenshin. Aslinya memang dari kartun Jepang. Katanya sih kesukaan Eko dan Delvi yang lagi dimabuk cinta! Hey-hey kapan nikah?

Aslinya warna kartun cokelat dan hitam. Atas pemikiran Delvi, diganti jadi lembayung. Merah keunguan, katanya sih warna kesukaan Delvi yang memang manis itu. Nah, kalau penasaran wajah Delvi, silakan saja datang ke toko variasi Kemenangan Motor, Karawang. Pasti ketemu doi.

Motif realis airbrusher lulusan Teknik Sipil itu bisa dilihat di tangki. Juga rangka diberi motif gradasi putih. Berikut blok mesin disiram lembayung yang memang tidak disukai kaum hawa itu. Tapi boleh juga, wajah sangar RX-King diredam.


Cilong Seperti Delvi 
Selain memadukan unsur keindahan dan kegagahan tadi. Makin siip, aroma cilongisasi dengan memainkan krom di beberapa bagian. Jadi tambah harmonis saja. Di antaranya swing-arm, tutup girboks kanan-kiri, teromol depan-belakang, knalpot dan footstep.

Sekarang, kinclongan mana, RX-King atau Delvi?

DATA MODIFIKASI 
Pelek depan 
: TK 1,60x17 
Pelek belakang
: TK 1,85x18 
Ban depan 
: IRC 60/90x17 
Ban Belakang 
: IRC 80/90x18 
Kepala silinder
: Yamaha YZ125 lama 
Tutup tangki
: Kawasaki Ninja 
Lampu belakang : Yamaha RX-Z Malaysia


Yamaha RX-King 2003 (Karawang) 
Jambret Tabrak Bunglon


Motor ini sebelumnya pernah mejeng di Em Plus. Namanya juga pemilik bengkel, gampang aja Eko Wibowo bikin beda tampilan maskot toko variasinya. “Sekarang fokus di kaki-kaki dipadu gaya dan warna baru,” buka jejaka yang akrab disapa Eko ini. 

Bikin gagah tampilan jambret, pro-arm bawaan NSR150 SP dicangkok di kaki belakang. Punggawa Kemenangan di Motor Jl. Syeh Quri No. 53, Karawang ini terpaksa bikin dudukan pro-arm dikombinasikan dengan monosok Showa. “Depan up-side down udah lama digantinya,” imbuh bujang kelahiran 24 tahun lalu ini.


Kesan rapi dan minimalis akibat semua cover bodi dilepas. “Bersih. Semua bagian mesin dan pro-arm bisa dilihat,” bangganya. Tampak gahar, kedok lampu depan bertampang Alien. Virus Posh ikut nempel di beberapa bagian kuda.

Kelar urusan rombak bodi, Tomi Gunawan, Airbrusher asal Jakarcha diorder khusus bikin tampang motor lansiran 2003 ini tambah kece. “Pas Kontes Karawang harus jadi,” pesan Eko. Alhasil, torehan motif grafis jadi karya Tomi.


Dahsyat Bro, mulai dari sepatbor depan tangki, cover mesin kiri kanan, silinder head sampai sepatbor belakang dihiasi warna chameleon colour. Atau yang biasa dikenal dengan warna bunglon.

Menyesuaikan dengan warna dominan kuning, pelek Enkei palang dicat hitam solid. Kaki-kaki tampak makin gambot dengan ban depan Batllax 80/90-17 di belakang nongkrong Duro 110/90-17.


Dapur pacu dibiarkannya perfoma standar. Cuma kepala silinder diganti milik YZ125 dulu. Sedang knalpot diganti racing. “Untuk jalan-jalan aja, bukannya untuk balapan,” tutupnya. Salam untuk Delvi ya! C-PI


Kamis, 06 November 2008

DUDEX RAJA JALANAN



Kapasitas mesin didongkrak lewat pemakaian piston kit Daytona 53 mm. Ngendon di silinder orsi Gaza. Alhasil diameter ruang bakar ikutan dirubah, menjadi 53,5 mm termasuk toleransinya. Ruang bakar nggak dapat sentuhan, cuman untuk mempertinggi kompresi blok silinder dipangkas 0,8 mm.
Perangkat doping dilayani karbu Mikuni 24 mm, untuk menghasilkan akselerasi yang konstan di top speed leher angsa ditolehkan 110 ke kanan. Komposisi karbu diriset untuk ketahanan mesin, main jet dipasangnya 200 menghasilkan campuran bahan bakar lebih padat. “Pilot jet cukup 27,5, memperkecil pasokan angin. Efeknya tarikan rada berat, so gir dipasangnya enteng 13-44,” beber Pilay. 
Stang piston dan as kruk comot orsinya. Cuman untuk bearing kanan kirinya, Pilay percayakan bearing high speed biar putaran mesin makin enteng. Naiknya rpm cepat juga dibantu, noken as modifikasi Pilay. “Noken diriset untuk mendongkrak top speed, pantat bubungannya cuman kita pangkas 1 mm,” bilangnya buka rahasia.
Gigi rasio karakter motor niaga, dilengserkan untuk gigi satu dan dua. Digantinya dengan perbandingan 1(13-32) dan II(17-28), so putaran bawah dihasilkan tambah enteng.
Entengnya putaran bawah, membuat Pilay tetap memasang magnet orsi tanpa bubutan. Pilay khawatir motornya kehilangan torsi, kalau torsi terlalu enteng bisa-bisa lari motor ampang nggak bisa padat berisi. 

Meski kopling udah manual, balancer tetap dipasang di sisi luar gigi primer. Tujuannya juga sama-sama menghasilkan trek yang bertenaga, “itu salah satu resep kemenangan,” terang Pilay. 
Perangkat pengapian mengandalkan spul pengisian orsi, lengkap dengan fulser, CDI dan koil. 

Timing pengapian juga nggak digeser. Cuman kita main potong spul lampu, untuk memperingan gaya tarik medan magnet. 

Perangkat gas buang yang banyak menjadi perhatian. Knalpotnya dibikin di Jakarta, tepatnya dilas dan dikenteng oleh Nen Knalpot di Jl. Jembatan Besi, Jarta Barat. Bentuknya mirip dengan knalpot yang dijual di speed shop. 

Diameter sarangan knalpot dua kali diameter leher knalpot. Silincer juga dilengkapi tiga buah sekat, memaksimalkan turbulensi membantu top speed. 

:: pid

   
Yamaha RX KING ‘97 JAKARTA
Ogah Bubut Magnet
Penggemar adu kebut pasti mahfum dengan kemampuan RX-King. “Cukup main di setingan kompresi mesin RX King makin terlihat tajinya,” ungkap Popo mekanik Claresta Jakarta.


Ditangannya, tunggangan Abdul Muis cukup disegani. ”Pernah juara III drag bike Jakarta,” ungkap Abdul Muis bangga yang disponsori tunggal oleh SKF Enduro. Rupanya dengan bantuan pihak sponsor tim Clarista makin bertaji, ”tanpa dukungan beban kita makin bertambah,” tuturnya.

Kompresi makin meningkat setelah disokong dengan piston oversize 100. ”Kop silinder tanpa sentuhan pisau bubut,” ungkap mekaniknya. Ruang bilas diperhalus agar pasokan bahan bakar diruang bakar makin lancar dan sempurna. 

Celah ruang bilas diperhalus sekitar 2,5 mm. Agar sisa pembakaran keluar dengan lancar lubang exaust diperbesar sekitar 24,3 mm dengan dibantu piranti knalpot made in Suroboyo. ”Karakter knalpot Surabaya sesuai dengan setingan drag,” tukasnya.

Kelar mereamer ruang bakar, giliran karbu Kawak Ninja dijejali main jet 142 dibantu dengan pilot jet 48. ”Bahkan pernah menaklukkan rekor 8,239 detik dijarak 201 meter,” ungkap Popo yang diangguki Abdul Muis. 

Agar bobot motor makin ringan tangki bahan bakar diganti dengan bikinan sendiri.” Bahannya dari pelat stainless yang sanggup membawa 1,2 liter bahan bakar,” ungkapnya. Kinerja pengapian masih sip dengan magnet orsi tanpa disentuh pisau bubut. ”Kalau dibubut pengapian kurang galak,” terang Popo yang asli Jakarta. 

Rupanya kinerja mesin ini lebih tertuju pada sistem kompresi. Hal ini terlihat dari pengakuan mekanik yang sangat piawai seting RX King karapan. ”Rasio masih aslinya tanpa modifikasi,” tutur Popo. 

Makin mantap, kaki-kaki turut diperhatikan. Roda mengadopsi ring 17 dengan menggunakan pelek Rossi. ”Biar bobot makin ringan,” terang jokinya. Bahkan dengan berbekal 2 kreto RX King dari Jakarta si mekanik berikut jokinya mampu bikin persaingan antara Jakarta dan Jateng makin panas.

”Intinya kita wajib bawa pulang hadiah agar sponsor mau bantuin kita,” kilah Popo yang digelaran Drag Bike Magelang mampu merebut posisi 1 kelas 135 cc. 

::Chand


Menu utama modifikasi Yamaha RX-King 2005 makin berwarna. Ingat lho, cat juga pegang peran besar di soal modifikasi. Nggak luput tentunya sentuhan airbrush, aroma krom, dan kinclong, seperti dipekikkan Muchrodin alias Didiet ketua KCDj alias King Club Djakarta. 

Ucapan Didiet tentu bukan sumpah serapah. Soale, perkataannya sudah menjelma di tiga Yamaha RX-King yang terjun di MOTOR Plus Modification Contezt 2004, Senayan Desember lalu. Em-Plus berani mengklaim bahwa virus ini bakal terus ramai di 2005.


Mari kita kupas tiga jambret mewakili jambret lain yang suka dandan. Adalah milik Ahmad Syaugi, M. Muslichin dan Andri Wisona Hartanto. Tampilan tunggangan mereka benar-benar bikin yang melirik semakin terpesona. 

RX-Raja 2002 milik Andri Wisona yang coba main gradasi kelir pink dan ungu Spies Hecker. Hasilnya, sekujur bodi terutama pada bagian belakang tangki dan tabung sok depan. Sepintas mirip seperti rona bunglon. Padahal, itu semata permainan warna. “Motor bagus, enak buat JJS. Juga nampang di mal,” jelas warga Jl. Pademangan I, Gang 8, No. 8, Jakarta Utara ini.


Sementara virus yang dipecaya bakal terus mewabah di 2005, diterapkan M. Muslichin pemilik RX-King 1996. “Bukannya mau sombong. Gue bangga virus ini jadi acuan modif di tahun ayam nanti,” bangga warga Jl. Kebagusan Raya II, RT 10/06, Pasar Minggu, Jakarta selatan.

Oleh sebab itu, Q’munk, panggilan Muslichin percayakan urusan modif pada bengkel Pocel Racing Bike (PRB). Baginya, PRB memang piawai bermain simple dan minimalis lewat sentuhan krom. Begitu juga untuk sasis yang dibikin tetap klimis. 

Nyok kita lirik gambar di tangki. Elang dengan pedang di paruh mempertegas kelir dasar yang mengkilap. Kesan Raja jalanan yang kusam sekarang naik derajat jadi raja klimis dan mentereng. “Khusus untuk ini terpaksa mesti ngemal dulu,” ucap Q’munk. 

Ahmad Syaugi nggak mau kalah heboh. Walau punya RX-King 1983, doi tak mau ketinggalan sama yang muda. Makanya, Raja sepuh alias yang dituakan ikut kena sentuhan krom dan sapuan airbrush. Bisa tilik pada blok mesin, lengan ayun hingga footstep. “Tema airbrush tetap mewarnai ubahan 2005,” jelas pemilik KTP yang beralamat di Jl. Tanah Koja, RT. 008/01, Jakarta Selatan. 

Selamat datang 2005 yang penuh warna!

COAK TANGKI AKIBAT BOCOR


Niat mencoak tangki bermula dari ‘kenakalan’ air hujan yang mengendap ke tangki. Rembesan air hujan itu lantas membuat tangki karatan dan bocor hingga mentiriskan bensin. “Nanggung ditambal, sekalian aja dicoak dan dibentuk,” kilah Andri Wisona Hartanto yang mengaku kapasitas bensin tentu akan berkurang.

PAPAS  HEAD  SILINDER


Benar-benar tua keladi. Lihat aja blok atas RX-King 1983 milik Ahmad Syaugi yang dipapas abis. Bahkan kisi-kisi silinder head dibuat rata. Kini busi yang biasa ngumpet pun dapat terlihat jelas. Padahal menurut buku panduan perawatan, kisi-kisi ini penting untuk pendinginan. “Asal ruang bakar tetap asli, semua tetap fungsional kok,” kelit Ahmad Syaugi dengan tenang.

Sumber M+