Kamis, 06 November 2008

DUDEX RAJA JALANAN



Kapasitas mesin didongkrak lewat pemakaian piston kit Daytona 53 mm. Ngendon di silinder orsi Gaza. Alhasil diameter ruang bakar ikutan dirubah, menjadi 53,5 mm termasuk toleransinya. Ruang bakar nggak dapat sentuhan, cuman untuk mempertinggi kompresi blok silinder dipangkas 0,8 mm.
Perangkat doping dilayani karbu Mikuni 24 mm, untuk menghasilkan akselerasi yang konstan di top speed leher angsa ditolehkan 110 ke kanan. Komposisi karbu diriset untuk ketahanan mesin, main jet dipasangnya 200 menghasilkan campuran bahan bakar lebih padat. “Pilot jet cukup 27,5, memperkecil pasokan angin. Efeknya tarikan rada berat, so gir dipasangnya enteng 13-44,” beber Pilay. 
Stang piston dan as kruk comot orsinya. Cuman untuk bearing kanan kirinya, Pilay percayakan bearing high speed biar putaran mesin makin enteng. Naiknya rpm cepat juga dibantu, noken as modifikasi Pilay. “Noken diriset untuk mendongkrak top speed, pantat bubungannya cuman kita pangkas 1 mm,” bilangnya buka rahasia.
Gigi rasio karakter motor niaga, dilengserkan untuk gigi satu dan dua. Digantinya dengan perbandingan 1(13-32) dan II(17-28), so putaran bawah dihasilkan tambah enteng.
Entengnya putaran bawah, membuat Pilay tetap memasang magnet orsi tanpa bubutan. Pilay khawatir motornya kehilangan torsi, kalau torsi terlalu enteng bisa-bisa lari motor ampang nggak bisa padat berisi. 

Meski kopling udah manual, balancer tetap dipasang di sisi luar gigi primer. Tujuannya juga sama-sama menghasilkan trek yang bertenaga, “itu salah satu resep kemenangan,” terang Pilay. 
Perangkat pengapian mengandalkan spul pengisian orsi, lengkap dengan fulser, CDI dan koil. 

Timing pengapian juga nggak digeser. Cuman kita main potong spul lampu, untuk memperingan gaya tarik medan magnet. 

Perangkat gas buang yang banyak menjadi perhatian. Knalpotnya dibikin di Jakarta, tepatnya dilas dan dikenteng oleh Nen Knalpot di Jl. Jembatan Besi, Jarta Barat. Bentuknya mirip dengan knalpot yang dijual di speed shop. 

Diameter sarangan knalpot dua kali diameter leher knalpot. Silincer juga dilengkapi tiga buah sekat, memaksimalkan turbulensi membantu top speed. 

:: pid

   
Yamaha RX KING ‘97 JAKARTA
Ogah Bubut Magnet
Penggemar adu kebut pasti mahfum dengan kemampuan RX-King. “Cukup main di setingan kompresi mesin RX King makin terlihat tajinya,” ungkap Popo mekanik Claresta Jakarta.


Ditangannya, tunggangan Abdul Muis cukup disegani. ”Pernah juara III drag bike Jakarta,” ungkap Abdul Muis bangga yang disponsori tunggal oleh SKF Enduro. Rupanya dengan bantuan pihak sponsor tim Clarista makin bertaji, ”tanpa dukungan beban kita makin bertambah,” tuturnya.

Kompresi makin meningkat setelah disokong dengan piston oversize 100. ”Kop silinder tanpa sentuhan pisau bubut,” ungkap mekaniknya. Ruang bilas diperhalus agar pasokan bahan bakar diruang bakar makin lancar dan sempurna. 

Celah ruang bilas diperhalus sekitar 2,5 mm. Agar sisa pembakaran keluar dengan lancar lubang exaust diperbesar sekitar 24,3 mm dengan dibantu piranti knalpot made in Suroboyo. ”Karakter knalpot Surabaya sesuai dengan setingan drag,” tukasnya.

Kelar mereamer ruang bakar, giliran karbu Kawak Ninja dijejali main jet 142 dibantu dengan pilot jet 48. ”Bahkan pernah menaklukkan rekor 8,239 detik dijarak 201 meter,” ungkap Popo yang diangguki Abdul Muis. 

Agar bobot motor makin ringan tangki bahan bakar diganti dengan bikinan sendiri.” Bahannya dari pelat stainless yang sanggup membawa 1,2 liter bahan bakar,” ungkapnya. Kinerja pengapian masih sip dengan magnet orsi tanpa disentuh pisau bubut. ”Kalau dibubut pengapian kurang galak,” terang Popo yang asli Jakarta. 

Rupanya kinerja mesin ini lebih tertuju pada sistem kompresi. Hal ini terlihat dari pengakuan mekanik yang sangat piawai seting RX King karapan. ”Rasio masih aslinya tanpa modifikasi,” tutur Popo. 

Makin mantap, kaki-kaki turut diperhatikan. Roda mengadopsi ring 17 dengan menggunakan pelek Rossi. ”Biar bobot makin ringan,” terang jokinya. Bahkan dengan berbekal 2 kreto RX King dari Jakarta si mekanik berikut jokinya mampu bikin persaingan antara Jakarta dan Jateng makin panas.

”Intinya kita wajib bawa pulang hadiah agar sponsor mau bantuin kita,” kilah Popo yang digelaran Drag Bike Magelang mampu merebut posisi 1 kelas 135 cc. 

::Chand


Menu utama modifikasi Yamaha RX-King 2005 makin berwarna. Ingat lho, cat juga pegang peran besar di soal modifikasi. Nggak luput tentunya sentuhan airbrush, aroma krom, dan kinclong, seperti dipekikkan Muchrodin alias Didiet ketua KCDj alias King Club Djakarta. 

Ucapan Didiet tentu bukan sumpah serapah. Soale, perkataannya sudah menjelma di tiga Yamaha RX-King yang terjun di MOTOR Plus Modification Contezt 2004, Senayan Desember lalu. Em-Plus berani mengklaim bahwa virus ini bakal terus ramai di 2005.


Mari kita kupas tiga jambret mewakili jambret lain yang suka dandan. Adalah milik Ahmad Syaugi, M. Muslichin dan Andri Wisona Hartanto. Tampilan tunggangan mereka benar-benar bikin yang melirik semakin terpesona. 

RX-Raja 2002 milik Andri Wisona yang coba main gradasi kelir pink dan ungu Spies Hecker. Hasilnya, sekujur bodi terutama pada bagian belakang tangki dan tabung sok depan. Sepintas mirip seperti rona bunglon. Padahal, itu semata permainan warna. “Motor bagus, enak buat JJS. Juga nampang di mal,” jelas warga Jl. Pademangan I, Gang 8, No. 8, Jakarta Utara ini.


Sementara virus yang dipecaya bakal terus mewabah di 2005, diterapkan M. Muslichin pemilik RX-King 1996. “Bukannya mau sombong. Gue bangga virus ini jadi acuan modif di tahun ayam nanti,” bangga warga Jl. Kebagusan Raya II, RT 10/06, Pasar Minggu, Jakarta selatan.

Oleh sebab itu, Q’munk, panggilan Muslichin percayakan urusan modif pada bengkel Pocel Racing Bike (PRB). Baginya, PRB memang piawai bermain simple dan minimalis lewat sentuhan krom. Begitu juga untuk sasis yang dibikin tetap klimis. 

Nyok kita lirik gambar di tangki. Elang dengan pedang di paruh mempertegas kelir dasar yang mengkilap. Kesan Raja jalanan yang kusam sekarang naik derajat jadi raja klimis dan mentereng. “Khusus untuk ini terpaksa mesti ngemal dulu,” ucap Q’munk. 

Ahmad Syaugi nggak mau kalah heboh. Walau punya RX-King 1983, doi tak mau ketinggalan sama yang muda. Makanya, Raja sepuh alias yang dituakan ikut kena sentuhan krom dan sapuan airbrush. Bisa tilik pada blok mesin, lengan ayun hingga footstep. “Tema airbrush tetap mewarnai ubahan 2005,” jelas pemilik KTP yang beralamat di Jl. Tanah Koja, RT. 008/01, Jakarta Selatan. 

Selamat datang 2005 yang penuh warna!

COAK TANGKI AKIBAT BOCOR


Niat mencoak tangki bermula dari ‘kenakalan’ air hujan yang mengendap ke tangki. Rembesan air hujan itu lantas membuat tangki karatan dan bocor hingga mentiriskan bensin. “Nanggung ditambal, sekalian aja dicoak dan dibentuk,” kilah Andri Wisona Hartanto yang mengaku kapasitas bensin tentu akan berkurang.

PAPAS  HEAD  SILINDER


Benar-benar tua keladi. Lihat aja blok atas RX-King 1983 milik Ahmad Syaugi yang dipapas abis. Bahkan kisi-kisi silinder head dibuat rata. Kini busi yang biasa ngumpet pun dapat terlihat jelas. Padahal menurut buku panduan perawatan, kisi-kisi ini penting untuk pendinginan. “Asal ruang bakar tetap asli, semua tetap fungsional kok,” kelit Ahmad Syaugi dengan tenang.

Sumber M+

2 komentar:

Rizqi mengatakan...

mas mau di adu ma motorQ ya???

mtorQ smash knlpot brong!!

Unknown mengatakan...

bos beli alat alat onderdil RX KING dimana bos yang lengkap ...?